Jangan Ikut-ikutan Salah, Begini Perkembangan Sensorik dan Motorik Balita

Perkembangan sensorik dan motorik merupakan aspek penting dalam tumbuh kembang anak balita. Dua kemampuan ini berperan dalam pengembangan keterampilan bahasa, sosial, kosakata, pemecahan masalah, dan koordinasi anak.

Baca juga: Hati-hati dengan hati anak

Setiap anak memiliki perkembangan sensorik dan motorik yang unik, dan penting bagi orang tua untuk memahami dan merangsang perkembangan ini sejak dini. Dengan stimulus yang tepat anak akan berkembang potensinya.

Jangan ikut -ikutan salah

Pendidikan anak khususnya TK merupakan suatu usaha untuk mengoptimalkan potensi anak dengan menstimulasi sensorik dan motoriknya. Berikut ini ada sebuah pesan penting agar jangan ikut-ikutan salah dengan orientasi pendidikan anak.

Perkembangan Sensorik pada Anak Balita

Kemampuan sensorik berkaitan dengan kemampuan otak anak untuk menerima, menafsirkan, dan menggunakan informasi yang diterima melalui panca indera. Dalam perkembangan sensorik, terdapat beberapa kemampuan yang muncul pada setiap tahap usia anak.

Pada usia 2-3 tahun, kemampuan sensorik anak balita biasanya meliputi kemampuan fokus, mengamati, mengenali bagian tubuh, dan mencocokkan bentuk benda. Pada usia ini, permainan mencetak jari dengan cat air bisa menjadi kegiatan yang merangsang sensorik anak.

Pada usia 3-4 tahun, anak biasanya mampu mencocokkan gambar, mengerti konsep bergantian dan bergiliran, mengekspresikan emosi, serta mampu melakukan aktivitas seperti memakai pakaian sendiri dan makan tanpa bantuan. Untuk merangsang kemampuan sensorik pada tahap ini, anak dapat bermain pasir untuk mengenal tekstur dan bermain dengan kancing untuk melatih keterampilan motorik halus.

Pada usia 4-5 tahun, anak dapat menghitung angka, mengenali bentuk, menjalin pertemanan dengan anak sebaya, dan mengikuti aturan dalam permainan. Pada tahap ini, permainan tebak-tebakan bentuk dan bermain dengan balok dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk mengasah sensorik dan motorik anak.

Baca juga:  Jurnal Pembelajaran Topik Diriku #4: "Petualangan, Membangun, Belajar, dan Berkreasi"

Perkembangan Motorik pada Anak Balita

Kemampuan motorik pada anak balita berkaitan dengan kemampuan gerakan tubuh dalam melakukan tugas dan aktivitas sehari-hari. Terdapat dua jenis kemampuan motorik, yaitu motorik halus dan motorik kasar.

Kemampuan motorik halus melibatkan pengendalian dan ketepatan penggunaan otot kecil di tangan. Kegiatan seperti menggambar, menempel, dan menggunting dapat membantu melatih motorik halus pada anak.

Sementara itu, kemampuan motorik kasar melibatkan penggunaan otot besar di tubuh untuk mengendalikan keseimbangan, koordinasi, refleks, dan kekuatan fisik.

Anak dapat melatih motorik kasar dengan kegiatan seperti meniup balon, menari, bermain dengan bola, dan bermain di taman bermain atau pantai.

Melatih Kemampuan Sensorik dan Motorik pada Anak Balita

Untuk mendukung perkembangan sensorik dan motorik pada anak balita, penting bagi orang tua untuk melibatkan mereka dalam aktivitas yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.

Permainan sensori (sensory play) merupakan salah satu cara yang efektif untuk merangsang perkembangan sensorik pada anak. Selain itu, kegiatan yang melibatkan gerakan tubuh juga penting untuk melatih kemampuan motorik anak.

Dalam memilih kegiatan, perhatikan usia anak dan pilihlah aktivitas yang sesuai. Libatkan anak dalam permainan mencetak jari, bermain dengan pasir, kancing, balok, atau bermain di taman bermain.

Aktivitas tersebut akan membantu anak mengembangkan kemampuan sensorik dan motoriknya secara menyenangkan.

tk-islam-hidayatullah-semarang
tk-islam-hidayatullah-semarang

penulis: Humas PAUDIH

Jangan Ikut-ikutan Salah, Begini Perkembangan Sensorik dan Motorik Balita

TPA_KB_TK ISLAM HIDAYATULLAH

Lembaga Pendidikan Islam yang mencakup layanan TPA ( QBS )_KB_TK