Sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Wali Murid Puas dengan pendidikan Hidayatullah
Testimoni pengalaman pelayanan pendidikan yang memuaskan bagi anak-anak dan keluarga mereka.
Di Taman Pengasuhan Anak QBS Islam Hidayatullah, anak-anak menjalani beragam kegiatan yang penuh dengan kreativitas dan keceriaan. Mereka terlibat dalam aktivitas seperti memasukkan stick es krim ke dalam botol, mencari kerang di pasir, mengecat lantai, menyerok ikan, dan juga memasukkan kerang ke dalam botol. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya mengembangkan keterampilan motorik mereka, tetapi juga mengajarkan mereka tentang kerjasama dan kebersamaan.
Selain itu, anak-anak di Taman Pengasuhan ini juga memiliki kesempatan untuk mewujudkan imajinasi mereka dengan membangun rumah impian. Proyek ini memungkinkan mereka untuk merancang dan membangun rumah sesuai dengan kreasi dan ide-ide mereka sendiri. Ini adalah momen yang menggembirakan di mana mereka dapat berkolaborasi dalam merancang dan membangun struktur yang mereka impikan.
Tidak hanya itu, Taman Pengasuhan Anak QBS Islam Hidayatullah juga memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan sosial dan pendidikan. Mereka turut berpartisipasi dalam Bulan Bahasa bersama Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Semarang. Ini adalah kesempatan yang berharga untuk mengembangkan cinta mereka terhadap literasi dan budaya, serta berinteraksi dengan komunitas yang lebih luas di luar Taman Pengasuhan. Semua kegiatan ini menciptakan pengalaman yang berharga dan menyenangkan bagi anak-anak, yang membantu dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Topik pada bulan Oktober adalah “Binatang Ikan Ciptaan Allah”. Pada hari pertama, siswa diajak untuk kegiatan observasi. Tujuan kegiatan observasi adalah memperdalam pengetahuan siswa mengenai Binatang Ikan, terutama ikan hias yang hidup di air laut dan air tawar. Siswa juga dikenalkan dengan berbagai jenis ikan hias, habitatnya, cara memelihara ikan, dan tentu saja, mereka diajarkan untuk mensyukuri ciptaan Allah serta menyayangi binatang.
Siswa terlihat sangat antusias saat menonton video edukatif.
Pada hari berikutnya, siswa mulai bermain di sentra. Kali ini, siswa KB 1 bermain di sentra peran selama satu pekan. Awalnya, siswa diajak mendengarkan buku cerita berjudul “Ikan yang Aku Inginkan”. Dalam isi buku cerita tersebut, seorang anak muslim diajak oleh kedua orang tuanya untuk mencari ikan di sungai. Dalam perjalanan, anak tersebut melewati kebun kopi, bukit, dan sawah. Ia menemukan beberapa hewan seperti luwak dan belut yang ada di sawah. Setibanya di sungai, ia mencari ikan dan udang.
Dari cerita yang dibacakan, siswa kemudian mengaplikasikannya di sentra peran. Mereka berkreasi membuat ikan, udang, dan belut sesuai dengan imajinasi mereka. Setelah hasil karya mereka selesai, karya-karya tersebut digunakan untuk bermain, memancing ikan, belut, dan menangkap udang.
Pada hari berikutnya, siswa masih bermain di sentra peran. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok membuat sungai dan satu kelompok membuat sawah. Setelah semuanya jadi, siswa berperan menjadi petani dan seorang mencari ikan/udang di sungai.
Alhamdulillah, kegiatan bermain sentra peran dengan tema binatang berjalan dengan baik. Semua siswa terlihat senang bisa berkreasi dan bermain bersama teman-teman mereka.
Selama satu pekan, anak-anak KB 2 Kelompok Bermain Islam Hidayatullah terlibat dalam berbagai kegiatan menarik di sentra Balok. Pada hari Senin, mereka dikenalkan dengan topik baru, yaitu “BINATANG,” dengan fokus pada “Binatang Air” (Ikan). Mereka belajar lagu-lagu yang sesuai dengan topik dan mengenal berbagai jenis ikan, termasuk yang hidup di air laut dan air tawar. Selain itu, mereka diajarkan cara merawat ikan dengan baik, dan mereka terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan observasi, termasuk menonton video dan mendengarkan penjelasan dari guru.
Pada hari Selasa, di sentra Balok, anak-anak mendengarkan cerita berjudul “Byur Byur Paus Mencebur.” Mereka belajar tentang paus sebagai hewan terbesar dan mamalia, serta mengenal hewan dan tumbuhan laut. Selanjutnya, mereka mulai proyek membangun lautan dengan menggunakan balok-balok.
Hari Rabu dimulai dengan kegiatan mengaji dan mengenal huruf hijaiyah dari اَ sampai ثَ. Kemudian, anak-anak bermain di Sentra Alam dan berdiskusi tentang cerita dalam buku “Ikan Hias dari Paman Abe.” Dalam diskusi, mereka sepakat untuk membuat proyek akuarium bersama-sama.
Kemudian, pada hari Kamis, anak-anak melanjutkan pekerjaan mereka dengan menambahkan lebih banyak balok dan aksesori ke proyek lautan mereka. Setelah itu, mereka menggambar hasil karya mereka dan menceritakannya kepada guru. Mereka juga belajar untuk merapikan balok sesuai dengan ukuran dan tempatnya.
Terakhir, pada hari Jum’at, anak-anak dari Kelompok Bermain dan QBS (Qari’ah dan Bangkitan Shalat) mengikuti kegiatan bulan bahasa. Di sekolah, mereka dapat memilih buku sesuai dengan minat mereka dari mobil perpustakaan keliling. Mereka juga mendengarkan dongeng tentang kelinci yang diceritakan oleh Bu Santi, petugas perpustakaan. Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkenalkan perpustakaan dan mendorong minat anak-anak terhadap literasi.
Dalam rangkaian kegiatan ini, anak-anak KB 2 merasakan pengalaman belajar yang bermanfaat dan menyenangkan, serta mengembangkan keterampilan mereka dengan berkreasi dan berkolaborasi dalam proyek-proyek seperti akuarium dan model lautan.
Pekan ini terdapat peringatan Hari Batik Nasional, ananda mengenakan baju batik dengan berbagai motif yang berbeda, salah satunya untuk memperkenalkan pakaian khas Indonesia. Kegiatan pada hari Senin fokus pada observasi topik binatang. Bersama dengan teman-teman dari KB 1, 2, dan 4, mereka menonton video mengenai berbagai binatang air, termasuk yang hidup di air tawar dan laut. Ananda sangat bersemangat saat menyaksikan video ini.
Pembahasan tentang topik binatang dimulai dengan bermain di Sentra Alam. Ananda mendengarkan cerita berjudul “Ikan Hias dari Paman Abe”. Cerita ini menceritakan tiga anak yang berkunjung ke rumah Paman Abe, seorang kolektor ikan hias. Di rumah Paman Abe, mereka melihat banyak akuarium besar. Ketiga anak tersebut ingin memiliki ikan hias, dan Paman Abe memberikan satu ikan kepada masing-masing dari mereka untuk dirawat. Cerita ini mengajarkan tentang Akhlakul Karimah, termasuk mengucapkan terima kasih saat menerima sesuatu.
Setelah mendengarkan cerita, ananda dan teman-temannya memutuskan aktivitas bermain yang akan mereka lakukan. Mereka memilih untuk menghias tempat ikan, seperti yang diberikan oleh Paman Abe. Tempat ikan yang mereka hiasi adalah gelas pop ice. Ananda menggunakan imajinasinya untuk berkreasi dalam menghias gelas ini, menggunakan berbagai macam bahan yang telah disediakan di Sentra Alam.
Pada hari Rabu, kegiatan dimulai dengan mengaji dan mengenal huruf hijaiyah dari اَ sampai ثَ. Ananda kembali bermain di Sentra Alam dan berdiskusi lagi tentang cerita dalam buku “Ikan Hias dari Paman Abe”. Mereka semua sepakat untuk membuat proyek akuarium bersama-sama.
Setelah mereka selesai membuat proyek akuarium bersama, mereka berdiskusi tentang apa yang akan mereka tambahkan ke dalam akuarium yang telah mereka buat. Beberapa ide yang muncul adalah menambahkan hewan, batu, kerang, kapal, dan air. Pada hari Kamis, ananda dan teman-temannya mulai membuat ikan dan kapal untuk ditambahkan ke dalam akuarium tersebut. Ketika mereka menambahkan air ke dalam akuarium, ada satu kelompok yang menemukan bahwa benda dalam akuarium mereka mengapung. Semua anak terlihat sangat antusias, dan ananda berkomentar bahwa mereka merasa sangat senang dengan hasil akuarium mereka yang selesai.
Pada Hari Selasa, KB 4 mendengarkan cerita tentang Lumba-lumba si ikan raman. Mereka terlibat dalam kegiatan mendengarkan cerita yang menghibur ini, yang mengisahkan petualangan Lumba-lumba, si ikan raman. Hari Rabu adalah saat mereka menghias kapal bersama kelompoknya, berkolaborasi dalam membuat kapal dengan sentuhan kreatif mereka. Kapal ini telah menjadi bagian dari proyek mereka yang menarik.
Kemudian, pada Hari Kamis, suasana berubah menjadi lebih seru saat KB 4 mengendarai kapal yang telah mereka buat pada hari sebelumnya. Selain menikmati perjalanan dengan kapal, anak-anak juga memiliki kesempatan untuk bermain merangkak melewati halang rintang, menambahkan elemen petualangan dalam pengalaman mereka. Hari-hari ini memungkinkan mereka untuk belajar, berkreasi, dan menjalin kerjasama dengan teman-teman sekelompok mereka, menjadikan pengalaman mereka di Sentra Balok lebih berkesan dan penuh kegembiraan.
Setiap hari, siswa di sekolah menerima makanan sebagai asupan penting untuk menunjang kebutuhan gizi mereka. Menu makanan di sekolah berubah setiap hari untuk memenuhi selera anak-anak. Selama makan, siswa diajarkan etika makan dan diberi kesempatan untuk mandiri dalam menyiapkan makanan mereka sendiri. Selain itu, siswa juga didorong dan dimotivasi untuk menyukai buah dan sayuran sehingga mereka bisa memperoleh nutrisi yang lebih seimbang dan sehat.
Dengan memberikan asupan makanan yang sehat, sekolah memastikan bahwa siswa mendapatkan energi dan nutrisi yang cukup untuk belajar dengan baik dan berkembang secara fisik dan mental. Selain itu, melalui pembiasaan etika makan yang benar dan kebiasaan makan buah dan sayuran, siswa diharapkan dapat mengembangkan pola makan sehat dan gaya hidup yang seimbang sepanjang hidup mereka.