Sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Wali Murid Puas dengan pendidikan Hidayatullah
Testimoni pengalaman pelayanan pendidikan yang memuaskan bagi anak-anak dan keluarga mereka.
Selama satu minggu anak-anak menikmati serangkaian kegiatan yang beragam, sebagai puncak dari tema “Diriku” adalah kunjungan ke rumah Zio. Di hari-hari berikutnya, mereka terlibat dalam berbagai aktivitas menarik, seperti mewarnai kerang, mendengarkan cerita dari buku “Kata Ajaib Tolong,” membangun rumah Zio dan Ahraz, serta mengenal huruf hijaiyah Alif dan Ba.
Selanjutnya, anak-anak terlibat dalam proyek membangun rumah impian untuk Zio, Ahraz, Rayma, dan Sena. Kegiatan ini membantu mereka mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka.
Mereka juga menjalani eksperimen menarik dengan busa menggunakan spons, menggali pengetahuan sains mereka. Semua kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang bermanfaat dan menyenangkan bagi anak-anak di Taman Pengasuhan Anak QBS Islam Hidayatullah.
Alhamdulillah, ananda KB 1 telah memasuki pekan 2 dengan tema binatang air ciptaan Allah, mereka bermain di sentra balok. Pada hari pertama, siswa diajak mendengarkan cerita tentang ikan paus. Sebelum mendengar cerita, mereka diajak berdiskusi tentang ikan paus. Beberapa di antara mereka menyebutkan bahwa ikan paus adalah ciptaan Allah yang memiliki mulut besar, badan yang juga besar, dan hidup di laut.
Kemudian, mereka mulai mendengarkan cerita. Dalam buku tersebut, dijelaskan bahwa ada beberapa jenis ikan paus, anatomi ikan paus, dan habitatnya. Mereka terlihat sangat antusias mendengarkan cerita. Beberapa dari mereka bahkan mengatakan bahwa mereka pernah melihat ikan paus di televisi dan terkesan dengan besarnya ikan tersebut.
Bu Guru juga menunjukkan video tentang ikan paus dan habitatnya, membuat seluruh siswa fokus menyimak video tersebut.
Pada hari kedua, siswa berkreasi membangun laut secara berkelompok. Mereka terlihat sangat antusias saat membangun, beberapa menggunakan balok berukuran panjang untuk membuat ruang yang akan menjadi laut. Setelah bangunan mereka jadi, mereka menambahkan aksesoris seperti batu warna-warni, ikan, dan terumbu karang. Setelah selesai membangun, mereka diajak menceritakan tentang bangunan yang telah mereka buat dan bermain bersama. Setelah waktu bermain selesai, mereka tidak lupa untuk merapikan mainan mereka, belajar bertanggung jawab dan bekerja sama saling membantu. Alhamdulillah, seluruh ananda sudah terbiasa untuk merapikan balok sesuai tempat dan ukurannya.
Anak-anak KB 2 mengikuti sejumlah kegiatan yang menarik di Sentra Alam. Hari Senin, mereka diperkenalkan dengan cerita berjudul “Ikan Hias dari Paman Abe.” Kisah ini mengisahkan tiga anak yang berkunjung ke rumah Paman Abe, seorang kolektor ikan hias. Setelah melihat berbagai ikan hias di rumah Paman Abe, anak-anak tersebut berharap untuk memiliki ikan hias mereka sendiri. Kemudian, Paman Abe memberikan masing-masing anak satu ikan hias yang mereka letakkan dalam gelas. Cerita ini memberikan pelajaran tentang pentingnya berbagi. Pada hari berikutnya, anak-anak merespons cerita ini dengan menghias gelas sesuai dengan cerita tersebut, menunjukkan kreativitas mereka dengan bahan-bahan yang telah disediakan di Sentra Alam.
Hari Rabu, anak-anak berkumpul untuk berdiskusi dan bersama-sama membuat proyek akuarium. Mereka secara gotong royong menambahkan pasir, air, ikan, batu, kerang, dan tumbuhan ke dalam akuarium mereka. Semangat kolaboratif mereka sangat terlihat.
Hari Kamis, anak-anak berkreasi dengan membuat ikan dari busa ati, menambahkan mata dan sisik pada ikan tersebut. Setelah itu, mereka melanjutkan proyek akuarium mereka dengan menambahkan ikan buatan dari busa ati ke dalam akuarium yang mereka buat. Mereka tampak sangat antusias dan senang bermain sambil membuat proyek akuarium.
Hari Jum’at, anak-anak Kelompok Bermain melakukan senam bersama, dan kemudian anak-anak KB 2 dan KB 3 bergabung dalam ekstrakurikuler sensory motor. Mereka menggunakan playdough untuk melatih motorik halus mereka dengan membuat berbagai bentuk dasar seperti bulat, lonjong, dan pipih.
Minggu ini, anak-anak KB 2 telah mengikuti beragam kegiatan yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan mereka. Mereka telah memperoleh pengalaman belajar yang bermanfaat dan menyenangkan.
Pekan ke 2, ananda KB 3 menghabiskan waktunya di Sentra Olah Tubuh dan Musik. Di sana, mereka diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman dengan sesama teman, di mana 2 anak membagikan cerita-cerita seru mereka. Setelah itu, mereka mendengarkan cerita yang berjudul “Lumba-Lumba Si Ikan Ramah.” Cerita ini menginspirasi mereka untuk berdiskusi tentang permainan yang akan mereka mainkan esok hari, memicu semangat kolaboratif di antara mereka. Hari itu diakhiri dengan kegiatan mengaji, yang memperkaya pengalaman spiritual mereka.
Hari Selasa, anak-anak di Sentra tersebut merasakan kegembiraan dalam berkreasi dengan menghias kapal, mengambil inspirasi dari cerita dalam buku yang mereka dengar. Mereka bekerja sama dengan penuh semangat untuk menghias kapal dan setelah selesai, bersama-sama menaiki kapal tersebut, menjadikan pengalaman mereka lebih hidup dan interaktif.
Pada Hari Rabu, aktivitas berenang dilakukan oleh anak-anak muslimah dan muslim. Mereka belajar seluncur dan juga cara-cara menggerakkan kaki seperti menarik, membuka, dan menutup, yang merupakan langkah-langkah penting dalam berenang. Semua pengalaman ini memberikan mereka kesempatan untuk belajar, berkolaborasi, dan merasakan kegembiraan bersama di Sentra Olah Tubuh dan Musik.
Pada Hari Senin, anak-anak KB 4 di Sentra Peran menghadiri sesi mendengarkan cerita yang penuh inspirasi tentang ikan. Cerita ini membuka pintu pemahaman mereka tentang makhluk-makhluk laut yang menarik, membawa mereka lebih dekat dengan dunia bawah air.
Selanjutnya, Hari Selasa, KB 4 terlibat dalam aktivitas bermain yang melibatkan menghias gambar-gambar udang, ikan, dan belut. Anak-anak mengekspresikan kreativitas mereka dengan warna-warni dan ornamen-ornamen yang indah pada gambar-gambar tersebut, sementara mereka tetap belajar tentang beragam jenis makhluk laut.
Pada Hari Rabu, mereka melanjutkan proyek kolaboratif mereka dengan membuat sungai dan sawah bersama kelompok. Ini adalah langkah yang mengajarkan kerjasama tim, menciptakan suasana penuh keterlibatan dan rasa memiliki dalam membangun lingkungan simulasi.
Hari Kamis, anak-anak KB 4 melanjutkan peran mereka dalam permainan sebagai petani dan pemancing. Mereka memperdalam pemahaman mereka tentang dua profesi penting ini dan bermain dengan peran-peran tersebut, meningkatkan apresiasi mereka terhadap kehidupan di pedesaan dan mengenal lebih banyak tentang keberagaman pekerjaan. Semua aktivitas ini adalah bagian dari perjalanan pendidikan yang mendalam dan berwarna di Sentra Peran mereka.
Kelompok A1 mengisi hari mereka dengan beragam aktivitas yang mendidik. Mereka memulai dengan bedah buku cerita yang berjudul “Liburan Seru, Menanam Sawi,” yang menginspirasi mereka untuk mengenal dunia pertanian dan tanaman sawi.
Kemudian, anak-anak aktif secara fisik dengan melibatkan fisik motorik mereka dalam menuangkan ide dan gagasan mereka untuk bermain peran dalam proyek tempat menanam sawi. Mereka bertransformasi menjadi petani sayur sawi, memahami proses tumbuh kembangnya tanaman, dan berperan sebagai penanam yang rajin.
Selanjutnya, mereka melanjutkan hari mereka dengan berenang, mempraktikkan keterampilan berenang mereka. Di samping itu, mereka juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dengan menggunakan clay, merancang dan menciptakan bentuk-bentuk kreatif dengan menggunakan bahan tersebut. Semua kegiatan ini membantu mereka belajar, berkolaborasi, dan bermain dengan penuh semangat.
Kelompok A2 telah mengikuti berbagai kegiatan menarik dan kreatif di sekolah. Mereka memulai hari dengan mendengarkan buku cerita “Buah Labu Penolong Nabi Yunus,” yang memberikan wawasan tentang kisah Nabi Yunus.
Selanjutnya, mereka terlibat dalam membuat peta konsep untuk memahami lebih dalam tentang cerita Nabi Yunus. Proyek kreatif mereka melibatkan pembuatan kapal, paus, dan tanaman labu, yang merupakan elemen-elemen penting dalam cerita tersebut.
Anak-anak juga bermain peran dalam perjalanan Nabi Yunus, memahami kisah tersebut melalui peran mereka. Mereka menyempurnakan hari dengan proyek smoothies labu yang menyenangkan, dan juga belajar untuk merapikan alat dan bahan yang mereka gunakan.
Selain itu, mereka memperkaya literasi mereka dengan kunjungan ke perpustakaan sekolah untuk meminjam buku-buku yang menarik. Semua kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang berharga dan memupuk semangat kolaborasi di antara anak-anak kelompok A2.
Kelompok A3 memulai hari Senin dengan menjalani kegiatan fisik motorik, meniti dipapan titian. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keberanian, kepercayaan diri, dan keseimbangan tubuh anak-anak. Mereka kemudian beristirahat sejenak untuk snacktime sebelum memulai kegiatan sentra. Sebelum masuk ke sentra, beberapa anak dari kelompok A3 berbagi cerita tentang liburan mereka. Setelah itu, mereka mendengarkan cerita berjudul “Aku Suka Sayur Wortel” dan bersama-sama membuat peta konsep. Selanjutnya, mereka terlibat dalam kegiatan literasi, mengenal huruf-huruf yang membentuk kata “wortel.”
Hari kedua di sentra seni, kelompok A3 mengulang kembali kosa kata yang ada dalam buku cerita dan berkreasi dengan membuat kolase bentuk wortel. Beberapa anak mencoba menggunting dan menempel gambar-gambar. Setelah itu, mereka berkunjung ke perpustakaan sekolah untuk meminjam buku.
Pada hari berikutnya, kelompok A3 berkreasi dengan membuat wortel dari berbagai loosepart yang tersedia dan mencoba mengecap bentuk wortel dengan spons dan pewarna. Selanjutnya, mereka menggambar kebun wortel, dan setelah selesai, anak-anak A3 bekerja sama untuk merapikan alat permainan mereka.
Hari Jumat, kelompok A3 mengikuti kegiatan ekstrakurikuler angklung, dan setelah itu, mereka bermain di playground. Semua kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang beragam dan menyenangkan bagi kelompok A3 di minggu ini.
Kelompok A4 memulai hari mereka dengan kegiatan “Cerita Liburku,” di mana mereka berbagi pengalaman liburan mereka. Setelah itu, mereka membuat peta konsep berdasarkan buku berjudul “Sawi” dan merencanakan ide-ide kegiatan yang akan dilakukan esok hari.
Hari berikutnya, mereka terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan sawi. Mereka mulai dengan memanen sawi, memisahkan sawi, dan mencucinya sebagai tahap awal dalam proyek olahan sawi yang mereka sebut “Nasi Hijau.”
Proyek “Nasi Hijau” ini adalah bagian dari eksplorasi mereka dalam memahami dan mengaplikasikan konsep-konsep dari buku berjudul “Sawi.” Dengan demikian, mereka mendapatkan pengalaman nyata dalam mengolah makanan dan memahami nilai-nilai tentang makanan sehat.
Semua kegiatan ini membantu anak-anak di Kelompok A4 untuk belajar, berkolaborasi, dan mengembangkan pemahaman mereka tentang konsep dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Pada hari pertama, teman-teman A5 mendengarkan buku cerita “Aku Suka Sayur Terung.” Sebelum memulai kegiatan, mereka membaca surat Al-Fatihah dan mendoakan Ibu dan Bapak. Setelah itu, mereka mendengarkan cerita liburan beberapa teman di akhir pekan, seperti pergi ke mall, berkunjung ke Simpang Lima, atau bermain di rumah dengan saudara. Selanjutnya, mereka mendengarkan cerita dalam buku yang menjelaskan manfaat sayur terung, seperti kandungan vitamin A yang baik untuk mata. Namun, buku juga mengingatkan tentang efek negatifnya jika dikonsumsi berlebihan atau digoreng. Akhir kegiatan hari itu adalah mengetahui rencana kegiatan keesokan harinya.
Pada hari kedua, teman-teman A5 kembali merujuk buku dan mengamati gambar-gambar yang bisa mereka bangun dengan balok. Mereka mengidentifikasi berbagai elemen, seperti rumah, pagar, kebun terung, dan lainnya. Setelah membahas bagian mana yang harus dibangun terlebih dahulu, seperti lantai, tembok, atap, pintu, dan jendela, mereka mulai membangun dengan penuh semangat.
Kemudian, mereka melanjutkan proyek rumah dengan menambahkan aksesori seperti pohon dan tanaman terung. Beberapa anak berhasil membuat tanaman sintetik dengan menggunakan playdough sebagai dasarnya, dan ada juga yang menghias tanaman sayuran kertas dengan playdough.
Pada hari terakhir, teman-teman A5 melakukan kegiatan menggambar di Sentra Balok dan merapikan semua balok yang telah digunakan untuk membangun rumah serta aksesori lain seperti plastisin, tanaman sintetis, dan batu-batu kecil. Akhir kegiatan mereka diakhiri dengan bersama-sama mengucapkan hamdalah.
Kelompok A6 menjalani kegiatan menarik mengenai cara menanam jagung dan mengelola tanaman sayuran tersebut. Mereka belajar langkah-langkah penting dalam menanam jagung, mulai dari persiapan tanah hingga perawatan yang dibutuhkan selama pertumbuhan tanaman.
Kegiatan ini memberikan mereka pemahaman yang mendalam tentang pertanian dan pentingnya memahami proses tumbuh kembang tanaman. Dengan semangat belajar, mereka mulai mengenal dan menghargai sayuran jagung dan langkah-langkah budi daya yang diperlukan.
Pada pekan ini, kelompok B1 berkegiatan di Sentra Alam dengan fokus pada tanaman tomat. Kegiatan dimulai dengan sesi berenang. Selanjutnya, di Sentra Alam, para siswa sharing tentang buku berjudul “Tomat” dan melanjutkan dengan mengamati tanaman tomat yang tumbuh di Playground.
Setelah tahap-tahap awal, siswa memutuskan untuk menjalankan beberapa proyek menarik. Proyek tersebut termasuk pembuatan kebun tomat, eksperimen “tomat kocok,” melukis gambar tanaman tomat, dan membentuk tomat dari clay. Proses pembuatan claynya dilakukan oleh siswa sendiri dengan bimbingan guru sejauh diperlukan. Semua kegiatan ini memberikan pengalaman berharga dan pemahaman yang lebih dalam tentang tanaman tomat kepada kelompok B1.
Kelompok B2 menjalani serangkaian kegiatan kreatif yang berfokus pada wortel. Mereka mulai dengan membuat kolase wortel, menggabungkan gambar dan warna untuk menciptakan karya seni yang unik. Selanjutnya, mereka terlibat dalam proyek membuat “kebun wortel,” di mana mereka merancang dan mendekorasinya dengan penuh semangat.
Kegiatan berikutnya adalah membuat “kata sayur,” yang merupakan cara bermain dengan kata-kata dan mengembangkan kosakata mereka.
Hari mereka juga diisi dengan sesi berenang, yang memberi mereka kesempatan untuk bergerak dan bersenang-senang sambil menjaga kesehatan fisik mereka. Semua kegiatan ini memberikan pengalaman belajar yang berwarna dan bermanfaat bagi kelompok B2.
Anak- salih-salihah B3 mengadakan serangkaian kegiatan menarik sepanjang pekan ini dengan mengambil tema literasi dari buku berjudul “Timun.” Mereka aktif dalam bermain peran, bertransformasi menjadi petani timun, mengelola salon kecantikan, pedagang sayur dan buah. Setiap pagi, mereka memulai hari dengan permainan bola yang memantul ke lantai secara bergantian, menciptakan suasana penuh semangat.
Selanjutnya, anak-anak B3 berpartisipasi dalam kegiatan observasi dengan menanam bibit tanaman, seperti cabe dan terung. Mereka penuh antusiasme dan berharap untuk membawa pulang hasil panen ketika buahnya sudah matang.
“Nanti kalau sudah ada buahnya dibawa pulang ya bu guru.” Kata mereka dengan nada senang ceria.
Semangat ceria terpancar dari wajah mereka saat berbicara tentang proyek tanaman ini.
Pekan ini, anak-anak memulai kegiatan di Sentra dengan tema “Tanaman Sayur.” Mereka memulai dengan merawat tanaman, menyirami dengan penuh kecermatan. Di Sentra Ibadah, mereka fokus pada pengenalan tanaman labu melalui membaca buku cerita yang berjudul “Buah Labu Penolong Nabi Yunus.” Dari kegiatan ini, mereka bersama-sama memutuskan untuk membuat proyek kebun labu dan karya kreasi berbentuk buah labu.
Kegiatan berikutnya, dengan topik tanaman labu, dimulai dengan latihan fisik untuk melatih keseimbangan tubuh mereka, berdiri di atas pilar. Setelah itu, mereka merawat tanaman dan berkreasi dengan antusiasme di Sentra Ibadah, melanjutkan proyek pembuatan kebun labu.
Selain itu, di waktu yang berbeda, mereka juga berkreasi dengan membuat gambar labu dalam bentuk dua dimensi, menggunakan teknik melipat, menjiplak, menggunting, dan menempel dengan penuh semangat.
Selanjutnya, mereka mencicipi labu rebus. Ada yang menyukainya dan meminta lebih, ada yang membandingkannya dengan rasanya seperti ubi madu, sementara yang lain memilih untuk tidak mencicipi. Setelah kegiatan mencicipi labu, mereka bekerja sama untuk merapikan mainan dan peralatan.
Hari pertama di Sentra Balok, dengan topik tentang tanaman, dimulai dengan kegiatan bedah buku untuk memahami konsep yang akan dijalani. Anak-anak juga berpartisipasi dalam pembuatan peta konsep untuk merencanakan proyek mereka.
Setelah menyelesaikan peta konsep dan merencanakan proyek secara keseluruhan, anak-anak mulai membangun dengan antusiasme, bekerja dalam kelompok mereka masing-masing.
Mereka terus bekerja pada proyek pembangunan mereka, dengan berfokus pada detail dan kerjasama tim.
Setelah proyek bangunan selesai dibangun, anak-anak dengan cermat merapikan kembali semua balok-balok, mengikuti pembelajaran yang menekankan pentingnya keteraturan dan tanggung jawab dalam belajar serta bermain bersama.
Setiap hari, siswa di sekolah menerima makanan sebagai asupan penting untuk menunjang kebutuhan gizi mereka. Menu makanan di sekolah berubah setiap hari untuk memenuhi selera anak-anak. Selama makan, siswa diajarkan etika makan dan diberi kesempatan untuk mandiri dalam menyiapkan makanan mereka sendiri. Selain itu, siswa juga didorong dan dimotivasi untuk menyukai buah dan sayuran sehingga mereka bisa memperoleh nutrisi yang lebih seimbang dan sehat.
Dengan memberikan asupan makanan yang sehat, sekolah memastikan bahwa siswa mendapatkan energi dan nutrisi yang cukup untuk belajar dengan baik dan berkembang secara fisik dan mental. Selain itu, melalui pembiasaan etika makan yang benar dan kebiasaan makan buah dan sayuran, siswa diharapkan dapat mengembangkan pola makan sehat dan gaya hidup yang seimbang sepanjang hidup mereka.