Sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Wali Murid Puas dengan pendidikan Hidayatullah
Testimoni pengalaman pelayanan pendidikan yang memuaskan bagi anak-anak dan keluarga mereka.
Pada pekan ketiga, Ananda KB 1 bermain di Sentra Alam selama empat hari dengan tema “Ikan, Binatang Air Ciptaan Allah.” Hari pertama dimulai dengan pembacaan buku cerita berjudul “Ikan Hias Paman Abe.” Melalui buku ini, Ananda bisa meraih pesan moral yang mengajarkan tentang tanggung jawab dan kasih sayang terhadap binatang sebagai ciptaan Allah.
Keesokan harinya, Ananda mulai berkreasi dengan membuat akuarium menggunakan gelas plastik yang mereka hias dengan beragam kertas. Pada hari ketiga, proyek membuat akuarium dilakukan secara berkelompok. Ananda dan teman-temannya memilih bak plastik, mengisi pasir ke dalamnya menggunakan skop, serta menambahkan aksesoris seperti ikan, batu, kerang, kayu, dan lain sebagainya. Mereka juga menuangkan air ke dalam bak tersebut sehingga menciptakan suasana di mana beberapa benda mengapung sementara yang lain tenggelam.
Hari keempat, Ananda menambahkan ikan ke dalam akuarium yang sebelumnya ia buat secara individu. Permainan di Sentra Alam diharapkan dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar dan halus Ananda, serta membantu mereka untuk lebih mencintai makhluk-makhluk ciptaan Allah. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab, semangat gotong royong, dan empati terhadap teman-teman mereka.
Pada pekan ini, anak-anak KB 2 terlibat dalam serangkaian kegiatan menarik di Sentra OTM dan berenang.
Hari Senin, mereka mengikuti sesi membaca cerita yang berjudul “Lumba-Lumba si Ikan Ramah.” Kisah ini menceritakan tentang lumba-lumba yang terkenal dengan sikap ramah dan kebaikannya, terutama dalam membantu orang-orang yang berada dalam kesulitan di laut. Selain itu, lumba-lumba juga dikenal sebagai hewan yang cerdas dan sering tampil dalam atraksi sirkus, seperti bermain hulahoop dan bersalaman. Selama sesi ini, anak-anak tidak hanya membaca cerita, tetapi juga bermain dengan hulahoop, merangkak melalui hulahoop, dan belajar gerakan tubuh yang terkoordinasi untuk mengembangkan kelenturan, keseimbangan, dan kelincahan.
Hari Selasa, anak-anak berkreasi dengan menghias kapal bersama kelompok mereka. Mereka menggunakan berbagai loosepart, seperti kertas yang mereka bentuk menjadi ikan dan cumi-cumi, untuk menghias kapal. Selain menempelkan elemen-elemen tersebut, mereka juga menggunakan crayon untuk menggambar kapal. Setelah selesai menghias, mereka berperan seakan-akan berlayar di lautan, dan semangat mereka sangat terlihat.
Hari Rabu, anak-anak muslim berpartisipasi dalam sesi berenang, sementara pada hari Kamis, giliran anak-anak muslimah yang berenang. Mereka belajar teknik berenang yang aman bersama seorang guru renang, dan terlihat ada peningkatan kemampuan berenang mereka dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Melalui berenang, mereka dapat merasakan manfaat kesehatan yang diberikan oleh aktivitas ini.
Hari Jum’at, anak-anak Kelompok Bermain melakukan sesi senam bersama, diikuti dengan ekstrakulikuler menari bersama anak-anak KB 3. Kegiatan menari bermanfaat bagi perkembangan motorik anak, karena mereka diajarkan gerakan tubuh yang selaras dengan alunan musik. Melalui menari, tubuh anak-anak menjadi lebih lentur dan sehat.
Pekan ini, anak-anak KB 2 mengalami beragam aktivitas yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan mereka. Mereka memperoleh pengalaman belajar yang bermanfaat dan menyenangkan.
Pada pekan ketiga, Ananda KB 3 bermain di Sentra Peran, di mana mereka diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman mereka. Kegiatan dimulai dengan Bu Guru membacakan cerita dari buku berjudul “Ikan yang Aku Inginkan.”
Pada Hari Selasa, Ananda mulai mengamati berbagai binatang yang ada dalam cerita tersebut. Mereka kemudian memilih binatang yang akan mereka kreasi, seperti belut, udang, atau ikan. Ananda menggunakan imajinasi mereka untuk menciptakan kreasi dengan berbagai jenis kertas yang telah disediakan.
Setelah mereka selesai membuat kreasi binatang, Hari Rabu diisi dengan diskusi tentang tempat yang akan mereka tuju dalam peran-peran mereka, yang mengikuti karakter Salim dalam cerita. Ananda memilih kegiatan berkelompok yang ingin mereka lakukan. Ada yang memilih untuk membuat proyek sawah, sementara yang lain memilih proyek sungai.
Mereka bekerja sama dalam membuat proyek mereka dengan menggunakan berbagai bahan loose part yang telah disediakan. Beberapa Ananda bahkan memiliki ide untuk memberikan air ke sawah dengan menggunakan selang, memerankan peran mencari ikan, dan merawat tanaman di sawah. Mereka memakai sepatu boot, caping, dan bahkan ada yang mengenakan pakaian ala petani untuk menambah keseruan dalam peran mereka.
Kelompok A1 pekan ini berpartisipasi dalam “Bedah Buku Cerita Buah Labu,” yang mengungkap ide buah labu sebagai penolong Nabi Yunus. Setelah memahami kisah tersebut, mereka bermain peran dalam sebagai kapal dan paus, merasakan petualangan Nabi Yunus.
Mereka juga membuat smoothies labu, praktik memasak yang menyenangkan, memperdalam pengertian tentang buah labu. Setelah bermain dan belajar, mereka merapikan tempat mereka. Terakhir, anak-anak mengikuti ekstrakurikuler “Cooking Class” untuk meningkatkan keterampilan memasak mereka. Semua ini mengenalkan mereka pada kreativitas, pemahaman agama, dan keterampilan sosial, mengisi hari mereka dengan pengalaman yang bermanfaat.
Hari dimulai dengan aktivitas fisik, yaitu berjalan di atas papan titian, kemudian berlanjut dengan berbagi cerita tentang liburan. Setelah itu, anak-anak mendengarkan buku berjudul “Wortel.”
Selanjutnya, mereka mengikuti projek bersama “Kolase Bentuk Wortel” dengan memulai dengan membuat kesepakatan tentang warna wortel yang akan mereka buat. Kemudian, mereka memotong kertas berwarna menjadi bagian-bagian kecil dan menempelkannya pada gambar wortel.
Eksplorasi kegiatan berlanjut dengan projek bersama “Kolase Gambar Wortel.” Selain itu, ada juga projek individu yang melibatkan pencetakan bentuk wortel dan pembuatan bentuk wortel.
Setelah selesai bermain, mereka merapikan alat dan bahan yang digunakan. Kegiatan pekan itu ditutup dengan sesi ekstrakurikuler angklung, menambahkan keberagaman pengalaman mereka.
Pekan ini, kelompok A3 memulai Senin mereka dengan kegiatan fisik motorik meloncat dengan rintangan. Kemudian, mereka berkumpul untuk snacktime. Setelah makan, salah satu teman di kelompok A3 berbagi cerita tentang liburannya. Selanjutnya, mereka mendengarkan cerita dari buku berjudul “Sawi” dan bekerja sama membuat peta konsep.
Hari kedua di Sentra Alam, kelompok A3 melanjutkan dengan mengulas kembali kosa kata yang ditemui dalam buku cerita. Setelah itu, mereka terlibat dalam proses panen sayur sawi yang telah dipersiapkan oleh guru. Sawi yang dipanen kemudian dicuci hingga bersih dan dibedakan antara daun dan batangnya. Daun sawi digunakan untuk diblender dan diambil sarinya untuk membuat nasi hijau sesuai kesepakatan bersama.
Hari ketiga di Sentra Alam, kelompok A3 bekerjasama dalam pembuatan nasi hijau dari sayur sawi yang telah di-blender. Setelah nasi hijau selesai dibuat, mereka menikmatinya bersama-sama. Kemudian, mereka mengunjungi perpustakaan untuk meminjam buku cerita.
Hari keempat di Sentra Alam, kelompok A3 berkreasi dengan mengecap menggunakan batang sawi, dan mereka juga mengelompokkan biji serta pom-pom ke dalam gelas. Setelah bermain selesai, mereka dengan penuh kerjasama merapikan kembali alat permainan mereka.
Jumat di pekan ini adalah jadwal berenang untuk kelompok Muslimah A3. Anak-anak ini berenang dengan semangat dan antusias, menutup pekan mereka dengan kegiatan yang menyenangkan.
Kelompok A4 mengikuti serangkaian kegiatan topik tanaman, dengan fokus khusus sub topik pada tanaman terung. Mereka memulai dengan merencanakan dan membangun rumah serta kebun terong, menjadikan tanaman sebagai pusat eksplorasi mereka.
Selama kegiatan ini, mereka belajar tentang proses tumbuh kembang tanaman, perawatan yang diperlukan, dan pentingnya menjaga ekosistem tumbuhan.
Mereka dengan penuh semangat menanam terong, merawatnya, dan memonitor pertumbuhan mereka. Ini memberikan peluang bagi mereka untuk memahami siklus hidup tanaman dan pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
Kegiatan tersebut membantu kelompok A4 untuk mendalami pengetahuan tentang tanaman, menghargai proses pertumbuhan, dan merawat ekosistem sekitar mereka.
Sebelum memasuki kelas, kelompok A5 memulai harinya dengan menyiram tanaman terlebih dahulu. Pada hari pertama, mereka memulai dengan berdoa, diikuti oleh berbagi pengalaman liburan pada akhir pekan. Beberapa anak menceritakan perjalanan mereka, seperti kunjungan ke hotel, makan malam, dan berenang bersama orang tua. Ada juga yang pergi ke mal untuk berbelanja, dan yang lainnya menghabiskan waktu bermain lego di rumah bersama keluarga.
Setelah berbagi pengalaman, mereka mendengarkan buku cerita berjudul “Corn (Jagung),” yang mengajarkan tentang cara menanam jagung, manfaatnya, dan berbagai warna jagung. Mereka secara bergantian memegang tanaman jagung yang ada di dalam kelas sebelum mengucapkan hamdalah.
Pada hari kedua, kelompok A5 mereview buku yang telah dibaca sebelumnya tentang jagung dan melanjutkan dengan kegiatan membuat lubang untuk menanam jagung. Kegiatan ini dilakukan dengan berkelompok, menggunakan berbagai cara, seperti jaring buah berisi batu, sekop kecil, atau ranting sebagai alat. Setelah menanam biji jagung, mereka menutup lubangnya dan menyiram tanaman. Setelah selesai, mereka membersihkan peralatan dan mencuci tangan dengan sabun.
Hari ketiga, mereka bermain di dalam kelas, dengan tiga kegiatan yang melibatkan mengisi pola jagung, memipil jagung, dan mengupas jagung. Beberapa anak mungkin baru dalam beberapa kegiatan tersebut, namun mereka tidak menyerah dan berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Hari terakhir, mereka bermain musik dan menari setelah berdoa dan mendengarkan instruksi. Mereka mengambil botol plastik dan mencari cara agar botol itu bisa menghasilkan suara sebagai alat musik. Beberapa ide yang muncul termasuk menggunakan kertas dan pensil, namun akhirnya, mereka memutuskan untuk menggunakan jagung kering. Setiap anak mengisi botol plastik masing-masing dengan jagung kering, dan ada yang bahkan ingin memainkan drum.
Kegiatan A6 saat ini adalah menanam tanaman sawi. Mereka dengan penuh semangat dan antusias mempersiapkan tanah, merawat bibit, dan menanamnya dengan hati-hati. Selama proses ini, mereka belajar tentang tata cara menanam, pentingnya perawatan, dan bagaimana merawat lingkungan sekitar.
Kegiatan ini membantu mereka mengembangkan pemahaman tentang ekosistem tumbuhan, siklus hidup tanaman, dan nilai kerja keras dalam bercocok tanam. Ini adalah pengalaman berharga yang juga membantu mereka menghargai alam dan keterampilan yang diperlukan untuk merawat tanaman, serta menjaga keberlanjutan lingkungan.
Kegiatan di Sentra Seni melibatkan siswa dalam berkreasi untuk menghasilkan karya seni yang akan digunakan dalam proyek kebun sayur wortel. Dalam kegiatan ini, siswa menggunakan berbagai teknik kreatif. Ada yang membuat wortel dengan teknik lipatan, menggambar, mewarnai, dan memotong bentuk wortel.
Setelah menentukan kelompok, siswa menyiapkan media yang diperlukan untuk membuat kebun sayur wortel. Selanjutnya, mereka mulai membuat wortel dengan penuh semangat dan antusias.
Setelah kebun selesai, hasil karya wortel yang telah mereka buat ditempatkan pada kertas sebagai bagian dari hasil karya proyek individu mereka. Ini adalah upaya kolaboratif yang memungkinkan siswa untuk berpartisipasi dalam proyek kebun sayur wortel dan juga mengekspresikan kreativitas mereka dalam seni.
Kegiatan di Sentra Alam pekan ini berfokus pada pembuatan kebun timun. Anak-anak terlibat dalam proses pemindahan tanaman yang sebelumnya sudah ditanam, dan mereka melanjutkan projek tanaman timun dengan semangat. Proses pemindahan tanaman memungkinkan mereka untuk merawat tanaman yang telah tumbuh sebelumnya, dan melanjutkan dengan menambah tanaman timun baru ke dalam kebun.
Setelah semua tanaman ditempatkan dengan baik, anak-anak dengan teliti merapikan area kebun. Kegiatan ini membantu mereka mengembangkan keterampilan merawat tanaman, memahami proses pertumbuhan, dan juga pentingnya menjaga kebersihan dan kerapihan di sekitar kebun.
Setiap pagi, anak-anak dari kelompok Sholih-Sholilhah memulai hari mereka dengan merawat tanaman yang mereka tanam. Mereka dengan teliti menyiram dan menyiangi tanaman tersebut, belajar mengenai tanggung jawab dan perawatan terhadap tumbuhan.
Kegiatan literasi dimulai dengan membaca buku berjudul “Labu,” yang memperkenalkan kisah cerita nabi Yunus. Minggu ini, fokus pembelajaran adalah proyek kebun labu. Anak-anak berkreasi dengan buah labu, mereka memanen dan mencicipi buah labu kukus. Mereka merasakan tekstur lembut daging labu yang mereka makan. Salah satu anak menjawab, “Lembut seperti ubi,” yang disambut dengan ide membuat kue dari labu.
Pada hari pertama di Sentra Balok, anak-anak terinspirasi oleh buku cerita berjudul “Cerita Brokoli, Wortel, dan Kentang.” Mereka berdiskusi untuk menentukan kegiatan yang akan mereka lakukan esok hari, dan akhirnya sepakat untuk membangun kebun balok.
Hari berikutnya, mereka mulai membangun kebun secara berkelompok. Dalam proses ini, mereka saling berbagi ide dan kreativitas. Beberapa anak membuat bangunan tertutup datar, sementara yang lain memilih untuk membuat bangunan tertutup yang lebih tinggi. Beberapa anak bahkan menambahkan mobil ke dalam kreasi mereka, mengatakan bahwa mobil itu akan digunakan untuk mengangkut wortel, brokoli, dan kentang ke toko.
Kegiatan hari ketiga melibatkan penambahan aksesoris dan pembuatan jalan. Anak-anak menggambar bentuk sayuran seperti wortel, brokoli, dan kentang. Setelah sayuran tersebut jadi, mereka menempatkannya di tanah yang telah mereka sediakan.
Pada hari keempat, teman-teman bermain di Sentra Balok dengan menggambar bangunan dan merapikan balok sesuai dengan bentuknya, kemudian menaruhnya kembali di rak sesuai tempatnya.
Hari terakhir di Sentra Balok, teman-teman menggambar bentuk bangunan, mengelompokkan balok berdasarkan bentuknya, dan merapikannya kembali di rak sesuai dengan lokasi masing-masing.
Pada hari pertama di Sentra Alam, kegiatan dimulai dengan sesi membaca buku bersama. Anak-anak juga berpartisipasi dalam pembuatan peta konsep serta merencanakan projek-projek yang akan mereka kerjakan.
Hari kedua, anak-anak mulai mengerjakan beberapa projek di Sentra Alam sesuai dengan kelompok dan minat mereka masing-masing.
Pada hari selanjutnya, mereka terus mengerjakan projek-projek yang telah dimulai sebelumnya di Sentra Alam.
Hari terakhir, anak-anak menghabiskan waktu untuk mewarnai clay yang telah selesai mereka buat sebelumnya. Setelah itu, mereka membersihkan Sentra Alam untuk meninggalkan lingkungan yang bersih dan rapi.
Mereka juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti bermain angklung dan berenang untuk melengkapi pengalaman berharga mereka di Sentra Alam.
Setiap hari, siswa di sekolah menerima makanan sebagai asupan penting untuk menunjang kebutuhan gizi mereka. Menu makanan di sekolah berubah setiap hari untuk memenuhi selera anak-anak. Selama makan, siswa diajarkan etika makan dan diberi kesempatan untuk mandiri dalam menyiapkan makanan mereka sendiri. Selain itu, siswa juga didorong dan dimotivasi untuk menyukai buah dan sayuran sehingga mereka bisa memperoleh nutrisi yang lebih seimbang dan sehat.
Dengan memberikan asupan makanan yang sehat, sekolah memastikan bahwa siswa mendapatkan energi dan nutrisi yang cukup untuk belajar dengan baik dan berkembang secara fisik dan mental. Selain itu, melalui pembiasaan etika makan yang benar dan kebiasaan makan buah dan sayuran, siswa diharapkan dapat mengembangkan pola makan sehat dan gaya hidup yang seimbang sepanjang hidup mereka.