“Lihat depan dan belakangnya, ingat-ingat barisannya ya, teman-teman,” kata Bu Ima sambil memberi arahan kepada kelompok B.
“Yang ini lebih tinggi, Bu. Ditukar saja posisinya,” tambah Bu Fat, sembari bersama guru lain menata barisan anak-anak agar rapi.
Para guru kelompok B bekerja sama dengan tim guru BAQ melatih anak-anak baris-berbaris untuk acara Hubbul Qur’an yang akan digelar beberapa pekan mendatang. Format barisan diatur sedemikian rupa agar terlihat serasi, dengan anak-anak yang paling tinggi ditempatkan di belakang agar tidak menutupi teman-temannya.
Anak-anak tampak aktif dan cepat belajar. Mereka mengikuti arahan guru-guru dengan baik. Latihan dikondisikan seolah-olah mereka sudah berada di atas panggung. Mereka antusias dan berada di posisinya masing-masing dengan semangat tinggi.
Latihan sesi pertama berjalan lancar dan memuaskan. Sesi ini berfokus pada pemahaman anak-anak tentang konsep baris-berbaris dan kemampuan mereka mengikuti arahan. Setelah memahami dasar-dasarnya, anak-anak diberikan kesempatan untuk istirahat sebelum melanjutkan ke sesi berikutnya.
“Lakukan begini setelah mendengar aba-aba ta’dziman, ya teman-teman,” kata Bu Diyan, memberikan instruksi kepada anak-anak sambil mempraktikkan gerakan bersama guru lainnya di latihan sesi dua. Anak-anak pun menirukan gerakan sebagaimana yang diajarkan.
Sesi kedua latihan baris-berbaris ini mengacu pada susunan acara Hubbul Qur’an. Setelah barisan rapi, anak-anak melanjutkan dengan sesi khataman Al-Qur’an, melantunkan surat-surat pendek yang telah mereka pelajari di sekolah. Suara merdu mereka menggema memenuhi ruangan.
Latihan ditutup dengan doa bersama, kemudian anak-anak pun pulang dengan perasaan bangga dan penuh semangat untuk latihan berikutnya.