Mengenalkan anak pada dunia literasi sejak dini sangat penting dilakukan. Literasi merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan di abad ke-21. Kemampuan literasi akan mempengaruhi perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak yang akan membantu untuk meningkatkan kemampuan dasar yang dibutuhkan pada jenjang berikutnya.
Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.
Bu Khafidhoh, S.Hum., petugas arsip dan perpustakaan Kota Semarang dalam sambutannya di acara senang membaca buku bersama Pos PAUD di Kampus PAUD Islam Hidayatullah juga menguatkan pentingnya literasi. Hadirnya teknologi berpengaruh besar teknologi terhadap perkembangan anak usia dini. Tidak jarang anak usia dini sudah mampu menggunakan teknologi dan banyak orang tua yang mengkhawatirkan pengaruh tekonologi terhadap anak. Anak usia dini berada dalam fase serba ingin tahu, anak selalu penasaran dengan hal-hal baru yang menarik perhatian mereka.
Pengenalan literasi untuk anak usia dini bisa dimulai dengan membiasakan membacakan buku cerita atau dongeng pada anak secara rutin oleh orangtua di rumah. Meski terkesan seperti kegiatan sederhana, membacakan buku pada anak adalah tahap awal mengenalkan mereka pada dunia literasi.
Anak-anak tertarik dengan metode yang menyenangkan
Mengenalkan baca kepada anak usia dini tidaklah seperti mengajarkan kepada orang yang sudah matang secara sosial emosi. Para pakar tumbuh kembang anak setuju bahwa perlu metode yang menyenangkan agar anak tertarik dan tumbuh minat bacanya. Hal tersebut dipraktekkan langsung oleh Bu Iin (Nurain) kepala sekolah PAUD Islam Hidayatullah. Dalam sesi sambutannya, beliau menyempatkan diri untuk berinteraksi dengan mengenalkan huruf alfabet kepada anak- anak
“Bu Iin sekarang mau menunjuk huruf, coba yang ini apa namanya?” Tanya Bu Iin sambil memutar-mutar tangan menunjuk ke arah tulisan di MMT acara.
Tampaknya cara tersebut cukup efektif dan langsung memantik perhatian anak-anak yang hadir.
“S” Jawab anak-anak dengan lantang.
“Bagus, kalau yang ini apa coba?” Lanjut Bu Iin lagi sambil memutar-mutar tangannya
“A” sahut anak-anak lagi.
Metode-metode belajar dengan permainan akan lebih efektif diterapkan kepada anak-anak. Cara belajar membaca yang pertama bisa dilakukan di antaranya mengenalkan huruf dasar alfabet menggunakan kartu gambar huruf yang lucu agar mereka bisa mengingat bentuk huruf dengan baik. Namun perlu diperhatikan, dalam mengajari anak belajar membaca tidak perlu dilakukan dengan buru-buru. Bisa dimulai dengan sedikit-sedikit beberapa huruf saja dalam sehari.
Senang membaca buku bersama teman pos PAUD
“Siapa yang ingin jadi orang hebat?” Sapa Kak Kus, pendongeng yang mengisi acara pagi itu kepada audiens kecilnya.
“Saya….” Sahut mereka spontan.
Pagi itu, anak- anak dari beberapa pos PAUD sekitar Banyumanik bergabung menikmati dongeng di teras PAUD Islam Hidayatullah. Mereka tampak antusias dan senang di kegiatan tersebut saat pendongeng mengajak berinteraksi. Tawa dan senyum mereka merekah ketika pendongeng memberikan cerita yang memancing tawa.
Kegiatan yang digelar dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra ini menghadirkan pendongeng profesional Kak Kus. Kak Kus tampil menghibur dan membuat suasana makin meriah. Setelah penampilan Kak Kus, secara simbolis Bu Iin bersama perwakilan anak-anak menyerahkan bingkisan buku kepada perwakilan dari beberapa pos PAUD Banyumanik.
Pembagian buku tidak hanya untuk unit pos PAUD, karena melimpahnya buku yang terkumpul sehingga anak-anak peserta dari pos PAUD pun bisa memperoleh buku pilihan satu-satu yang bisa dijadikan bacaaan di rumah. Buku terdiri dari berbagai judul dan memang khusus untuk bacaaan anak-anak yang memiliki beragam gambar menarik.
Buku yang dibagikan merupakan hasil partisipasi para siswa PAUD Islam Hidayatullah dari Taman Penitipan Anak (TPA), Kelompok Bermain (KB), dan Taman Kanak-Kanak (TK). Antusias siswa dalam kegiatan berbagi ini begitu tinggi. Mereka membawa buku bacaan tidak hanya satu, namun ada yang lebih dari sepuluh buah.
Bu Silvy selaku ketua pelaksana acara menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa empati ke sesama, suka membaca, mengembangkan kemampuan berosialisasi serta wujud syukur atas anugerah Allah kepada kita.
Saksikan video berikut